Selasa, 22 Desember 2009

Antara Kromium dan Diabetes???


Pernahkah  Anda  mendengar jika pil kromium berfungsi untuk menurunkan berat badan, mengatasi diabetes, serta kolesterol tinggi. Apa kromium sebenarnya? Kromium merupakan mineral yang bisa ditemukan pada banyak makanan termasuk brokoli, whole grain, jus anggur, bir, kacang-kacangan, serta telur. Selain pada makanan, kromium juga tersedia dalam bentuk suplemen. Kekurangan Cromium dapat menyebabkan kelelahan, kegelisahan, diabetes, gangguan metabolisme asam amino dan meningkatkan resiko aterosklerosis. Di dalam tubuh, kromium berfungsi membantu proses metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Para ilmuwan juga telah meneliti mengenai ide bahwa kromium.
Kebanyakan kromium dijual sebagai chromium picolinate atau polynicotinate.


Mekanisme kerja chromium picolinate dalam meningkatkan efisiensi insulin masih belum bisa dijelaskan dari hasil penelitian ini. Akan tetapi, ada beberapa yang mengklaim peningkatan efisiensi insulin menyebabkan peningkatan produksi serotonin, yang secara perlahan akan mengurangi selera makan. Ada juga yang menemukan kalau chromium berfungsi mengatur proses produksi lemak dalam tubuh, sehingga mencegah pembentukan lemak berlebih. Satu hipotesis menyatakan kalau chromium picolinate meningkatkan sintesis protein, yang selanjutnya akan menstimulasi pertumbuhan otot.

Manfaat Chromium picolinate :

1. Menjaga keseimbangan kadar gula darah dan meningkatkan efisiensi kerja insulin.

2. Chromium sering disebut sebagai “Glucose Tolerance Factor” (faktor pengendali kadar gula darah) dibutuhkan pada proses pengolahan glukosa menjadi energi.

3. Membantu menurunkan berat badan dengan cara membakar lemak menjadi energi.

4. Menurunkan kolesterol dan trigliserid sehingga dapat menjaga kesehatan jantung.

5. Meningkatkan massa otot sehingga dapat membentuk otot yang ideal.

6. Membantu sintesa kolesterol, lemak dan protein serta meningkatkan jaringan otot.

Suplementasi membantu Anda untuk membantu metabolisme tubuh. Bagi para penderita diabetes, suplementasi ditujukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan lemak dengan lebih baik. Suplementasi dengan Chromium Picolinate mampu meningkatkan sensitifitas insulin tubuh sehingga membantu mencerna gula atau karbohidrat dengan lebih baik yang mutlak diperlukan bagi penderita diabetes. Selain itu Chromium Picolinate berguna untuk mengurangi rasa lapar dan nafsu makan.

Membantu Sensitivitas Insulin


Salah satu permasalahan utama pada penderita diabetes adalah kurangnya sensitivitas insulin, sehingga insulin tidak bekerja dengan baik. Suplementasi Chromium Picolinate mampu memperbaiki kinerja insulin dalam tubuh sehingga dapat mengontrol gula darah dengan lebih baik.

Kromium harus dikonsumsi bersama makanan atau segelas penuh air atau jus buah. Jika dikonsumsi dengan perut kosong dapat mengakibatkan iritasi pada lambung. Kromium lebih mudah diserap dengan suplemen vitamin C atau makanan yang kaya vitamin C. Hindari konsumsi kalsium karbonat atau antacid (obat maag) pada saat yang bersamaan karena dapat menurunkan kualitas penyerapan kromium. Untuk penderita diabetes sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum memutuskan memakai suplemen kromium, karena dapat mengubah kebutuhan akan insulin dan berbagai obat penyakit diabetes lainnya.

Senin, 21 Desember 2009

DAMPAK PENGHARUM RUANGAN, LILIN, dan CAT TEMBOK





Pengharum ruangan sering kita digunakan agar ruangan kita terasa harum, wangi dari pengharum tersebut menyejukkan ruangan. Memang sih hidung kita boleh termanjakan oleh pengharum ruangan, tapi kita juga harus tau dampak dari pemakaian benda tersebut. Terlalu banyak semprat-semprot bisa menimbulkan gangguan sistem syaraf, seperti gangguan pernapasan, hingga pingsan.


Karena itu, pilihlah jeli dalam memilih pewangi. Nah, pewangi yang sering beredar dipasaran, jenis zat pewanginya berbahan dasar air dan minyak.

Pewangi berbahan dasar air, biasanya, kestabilan aromanya singkat, sekitar 3-5 jam dan terbilang aman.

Sedangkan pewangi berbahan dasar minyak, selain harganya mahal, juga mengandung zat kimia, seperti isobutane, n-butane, propane dan campurannya.

Agar  amannya, ikuti saja aturan The International Fragrance Association (IFRA), yakni melarang penggunaan pewangi yang mengandung musk, ambrette, geranyl nitrile, dan 7-methyl coumarin, serta pelarangan penggunaan jel yang mengandung formaldehyde dan methylchloroisothiozilinone.

Rupanya, pewangi ruangan tidak hanya merugikan manusia, tetapi juga lapisan ozon! Anda cinta lingkungan? Pakai saja pewangi yang asalnya dari kekayaan alam, seperti:

- Bukalah jendela.
- Rajinlah membakar sampah.
- Gunakan daun teh untuk menyegarkan rumah.
- Taruhlah tanaman di dalam rumah untuk menghilangkan karbondioksida dan toksin lainnya.
- Gunakan parfum alami, kayu manis, jahe, misalnya.

Lilin

Dalam redupnya malam terasa romantis dengan hadirnya lilin. Namun, siapa sangka kalau bahan pembuat lilin, yaitu parafin, menyebabkan polusi udara dan bersifat karsinogenik. Utamanya lilin gel. Agar aman bagi tubuh dan lingkungan, pilih lilin berbahan kedelai atau lebah.

Cat Tembok

Saat mengecat rumah, terciumlah bau menyengat, karena di dalam cat mengandung bahan berbahaya bernama VOC (Volatile Organic Compound), misalnya solvent dan timbal, serta merkuri.

Solvent ini fungsinya membuat cat mudah diaduk, mudah digunakan dan cepat kering. Biasanya, setelah solvent menguap, barulah cat mengering. Nah, saat penguapan terjadi, uap solvent menyebar ke seluruh ruangan dan bisa mencemari lingkungan. Bahkan, turut pula menganggu kesehatan bila terhirup berlebihan.

Bila gangguannya ringan bisa menyebabkan mata pedas, kulit perih, gangguan pernapasan atau alergi. Tapi, bila menghirupnya dalam jangka panjang menimbulkan kanker, kerusakan hati dan gangguan sistem pernapasan.

Begitu pula, timbal dan merkuri - menghasilkan warna cat - menimbulkan gangguan sistem syaraf, organ reproduksi, otak serta ginjal.

Lalu, bagaimana menyiasatinya? Ikuti tip berikut!

* Gunakan masker
* Pakailah sarung tangan
* Kenakan pelindung mata
* Pastikan ventilasi cukup

Penggunaan Dry Cleaning

Ingin semua perlengkapan berbahan tekstil, pakaian, tas, bed cover, karpet, bersih? Dry Cleaning saja! Tapi, sadarkah kita bila bahan kimia, seperti solvent digunakan dalam proses dry cleaning. Yang musti diwaspadai adalah perchloroethylene (PERC) yang bersumber dari solvent itu sendiri.

Rupanya, penggunaan PERC ini berpotensi bahaya. Dalam jangka pendek, PERC bisa merusak sistem syaraf, pusing, hingga pingsan.

Bila PERC itu terhirup terlalu lama bisa menimbulkan kerusakan hati dan ginjal. Pun dry cleaning ini sebabkan kanker akibat sisa PERC yang masih menempel di pori-pori baju.

Selain itu, PERC tidak ramah lingkungan karena tidak bisa larut dalam tanah. Dan dalam jumlah besar, PERC bisa menembus lapisan tanah dan mengontaminasi air tanah. Hasilnya, air pun teracuni PERC!


Seberapa amankah pemakaian deodorant??

Sebagian masyarakat pasti sudah tidak asing lagi dengan suatu produk kosmetik yang bernama deodoran. Deodorant merupakan solusi bagi permasalahan bau badan yang kerap kali menerpa kaum wanita dan pria Setiap hari kita memakainya untuk menghilangkan bau badan kita saat beraktivitas sehari-hari. Sebelumnya perlu diketahui bahwa bau badan tidak dikeluarkan oleh keringat. Bau badan timbul akibat aktivitas mikroba yang terdapat di kulit, yang menguraikan keringat dan menyebabkan bau tidak sedap. Deodorant mampu mengatasi permasalahan ini karena didalamnya terdapat zat yang disebut dengan antirespirant yang mampu mencegah air keringat keluar.
Deodoran yang beredar di masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis. Jenis yang pertama adalah yang hanya berfungsi mengurangi atau menutupi bau badan dan jenis kedua adalah yang berfungsi mengurangi bau badan dan mengurangi produksi keringat oleh tubuh. Deodoran yang sangat banyak beredar di pasaran saat ini dan sering kita gunakan juga adalah jenis yang kedua.
Prinsip kerja dari deodoran jenis ini adalah mengurangi produksi keringat sehingga mengurangi kelembaban yang dibutuhkan bakteri untuk tumbuh. Bahan aktif untuk mengurangi produksi keringat yang umumnya terdapat dalam deodoran adalah alumunium klorohidrat. Alumunium klorohidrat bereaksi dengan elektrolit dalam keringat untuk membentuk sumbat dalam saluran keringat. Dengan adanya sumbat ini, keringat tidak bisa dikeluarkan dari kelenjar keringat, yang artinya pengeluaran keringat terhenti.
Sebenarnya, alumunium klorohidrat merupakan salah satu jenis senyawa yang neurotoksik ( racun syaraf ). Hal inilah yang menyebabkan alumunium klorohidrat sering dihubungkan dengan penyakit Alzheimer(penurunan fungsi saraf otak). Selain itu, penggunaan alumunium klorohidrat dalam deodoran juga sering disebut-sebut sebagai pemicu munculnya kanker payudara pada wanita. Hal tersebut didasarkan pada pendapat bahwa deodoran digunakan secara teratur pada kulit ketiak ( yang terletak di dekat payudara ) dapat diabsorbsi ke dalam tubuh oleh kulit dan menyebabkan efek seperti hormon estrogen. Hormon estrogen sendiri diketahui memiliki aktivitas meningkatkan pertumbuhan sel kanker payudara. Selain itu bahan tersebut membuat keringat yang mengeluarkan zat-zat beracun dalam tubuh tidak dapat keluar. Hasilnya , zat-zat beracun tersebut tertimbun di dalam di kelenjar getah bening dibawah lengan. Asal kanker payudara kebanyakan ditemukan di area bagian atas payudara.


Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk membuktikan keterkaitan tersebut. Namun hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan adanya hubungan sebab-akibat yang jelas antara alumunium klorohidrat dengan penyakit Alzheimer dan kanker. Pada penderita Alzheimer dan kanker memang ditemukan kandungan alumunium klorohidrat dengan kadar yang cukup besar dalam tubuh. Namun hal ini tidak membuktikan bahwa penyebab kanker dan Alzheimer tersebut adalah alumunium klorohidrat yang terdapat dalam deodoran.
Selain alumunium klorohidrat, bahan-bahan yang biasanya terkandung dalam deodoran seperti paraben dan formaldehid ( umumnya digunakan sebagai pengawet ), serta ftalat ( umumnya sebagai pengharum ), juga sering dikatakan berefek toksik pada tubuh. Paraben dicurigai sebagai pemicu kanker payudara karena diketahui dapat meniru aktivitas estrogen dalam sel tubuh. Kandungan paraben dalam deodoran dapat dengan mudah diketahui dengan membaca daftar komposisi bahan-bahan pada deodoran, dengan nama methylparaben, propylparaben, butylparaben, atau  benzylparaben. Walaupun keterkaitan paraben dengan kanker payudara juga belum terbukti, banyak produk deodoran saat ini yang sudah tidak menggunakan paraben sebagai pengawetnya. Ftalat, yang biasanya digunakan sebagai pengharum dalam deodoran, juga ditemukan dapat menyebabkan kanker hati dan cacat lahir pada hewan penelitian. Sebagai solusinya, kita dapat memilih deodoran dengan kandungan minyak esensial alami sebagai pengharumnya.
Bagaimanapun, belum terbukti bukan berarti tidak benar. Untuk tindakan pencegahan, sebaiknya kita mulai mencari alternatif pengganti. Cara yang paling sederhana adalah dengan menggunakan soda kue yang dicampur dengan perasan air jeruk, lalu dioleskan pada ketiak. Jika kita tetap ingin menggunakan produk deodoran dengan alasan kepraktisan, hendaknya sebelum memilih suatu produk deodoran, kita membaca dan memperhatikan kandungan bahan-bahan di dalam produk deodoran tersebut.

Senin, 30 November 2009

Volum Rongga dalam Kubus


1. kubus Sederhana
r = jari-jari atom
a = 2 r^3
volume kubus
  = a^3
  = (2 r )^3
  = 8 r^3
volume atom
  = 4/3 . 3,14 . r^3
  = 4,19 r^3

 volume rongga
 = 8 r^3 – 4,19 r^3
  = 3,81 r^3

% rongga
  = (3,81 r^3 : 8 r ^3) x 100%
  = 47,66 %
2. kubus berpusat badan
 (4 r)^2 = 3 a^2
            a^3 = 12,31 r^3
volume rongga = volume kubus - volume atom
                           = a^3 - 2 . (4/3 . 3,14 . r^3)
                           = 12,31 r^3 - 8,37 r^3
                                                                               = 3,94 r^3
% rongga = (3,94 r^3 : 12,31 r^3) x 100%
                 = 32,01 %
3. kubus pusat muka

 (4 r)^2 = 2 a^2
volume rongga = volume kubus - volume atom
                           = a^3 - 4 (4/3 . 3,14 . r^3)
                           = 22,63 r^3 - 16,75 r^3
                           = 5,88 r^3
% rongga = (5,88 r^3 : 22,63 r^3) x 100%
                 = 25,97 %

Selasa, 27 Oktober 2009

Bahan-Bahan Kimia Di Sekitar Kita


Karbondioksida (CO2)

Dengan semakin banyaknya pembakaran batu bara, minyak bumi, dan gas alam berakibat kadar gas itu meningkat. Saat ini, terjadi peningkatan kadar CO2 diatmosfer sebesar 1 ppm per tahun. Batu bara terdiri atas sebagian besar karbon, yang apabila dibakar akan bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbondioksida. Gas alam dan minyak bumi termasuk senyawa hidrokarbon. Pembakaran gas alam dan minyak bumi menghasilkan karbondioksida dan uap air.
Kayu dan tumbuh-tumbuhan merupakan senyawa karbohidrat. Karbohidrat terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Apabila karbohidrat itu bereaksi dengan oksigen didalam badan kita maka akan dihasilkan energi. Jadi, pertambahan penduduk dunia akan menyebabkan semakin banyak karbon dioksida yang dibuang ke udara.
Demikian juga dengan semakin luasnya pembabatan hutan, pemanfaatan kembali karbondioksida dari udara dan pengubahannya menjadi oksigen semakin berkurang.
Pada dasarnya karbon dioksida tidak berbahaya bagi manusia. Namun, kenaikan kadar CO2 di udara telah mengakibatkan peningkatan suhu di permukaan bumi. Fenomena ini disebut dengan efek rumah kaca, yang disebut juga dengan pemanasan global. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut yang dapat mengancam pemukiman pinggir pantai.

Nitrogen Oksida (NOx)
Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx karena oksida nitrogen mempunyai 2 bentuk yang sifatnya berbeda, yakni gas NO2 dan gas NOx. Sifat gas NO2 adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. Warna gas NO2 adalah merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung. Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati karena gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara mudah diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Udara yang mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman dan tidak berbahaya, kecuali jika gas NO berada dalam konsentrasi tinggi. Konsentrasi gas NO yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada system saraf yang mengakibatkan kejang-kejang. Bila keracunan ini terus berlanjut akan dapat menyebabkan kelumpuhan. Gas NO akan menjadi lebih berbahaya apabila gas itu teroksidasi oleh oksigen sehinggga menjadi gas NO2.
Sumber utama NOx pada atmosfer adalah dari jalan lalu lintas. Ini bertanggung jawab untuk sekitar setengah dari total emisi yang ada di Eropa. Sumber utama lainnya adalah dari pembangkit tenaga listrik, pabrik pemanas, dan proses industri.
Udara yang telah tercemar oleh gas nitrogen oksida tidak hanya berbahaya bagi manusia dan hewan saja, tetapi juga berbahaya bagi kehidupan tanaman. Pengaruh gas NOx pada tanaman antara lain timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun. Pada konsentrasi yang lebih tinggi gas tersebut dapat menyebabkan nekrosis atau kerusakan pada jaringan daun. Dalam keadaan seperti ini daun tidak dapat berfungsi sempurna sebagai temapat terbentuknya karbohidrat melalui proses fotosintesis. Akibatnya tanaman tidak dapat berproduksi seperti yang diharapkan. Konsentrasi NO sebanyak 10 ppm sudah dapat menurunkan kemampuan fotosintesis daun sampai sekitar 60% hingga 70%.
Pencemaran udara oleh gas NOx dapat menyebabkan timbulnya Peroxy Acetil Nitrates yang disingkat dengan PAN. Peroxy Acetil Nitrates ini menyebabkan iritasi pada mata yang menyebabkan mata terasa pedih dan berair. Campuran PAN bersama senyawa kimia lainnya yang ada di udara dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat menggangu lingkungan.
Pada sangat konsentrasi tinggi, dimana mungkin hanya dialami pada kecelakaan industri yang fatal, paparan NO2 dapat mengakibatkan kerusakan paru-paru yang berat dan cepat. Pengaruh kesehatan mungkin juga terjadi pada konsentrasi ambien yang jauh lebih rendah seperti pada pengamatan selama peristiwa polusi di kota. Bukti yang didapatkan menyarankan bahwa penyebaran ambient kemungkinan akibat dari pengaruh kronik dan akut, khususnya pada sub-grup populasi orang yang terkena asma.
NO2 terutama berkelakuan sebagai agen pengoksidasi yang kemungkinan merusak membran sel dan protein. Pada konsentrasi tinggi, saluran udara akan menyebabkan peradangan yang akut. Ditambah lagi, penyebaran dalam waktu-singkat berpengaruh terhadap peningkatan resiko infeksi saluran pernapasan.
Untuk penyebaran yang akut, hanya konsentrasi yang sangat tinggi (>1880 Mg/m3, 1ppm) mempengaruhi kesehatan orang ; bilamana, orang dengan asma atau penyakit paru-paru yang akut lebih rentan pada konsentrasi lebih rendah.

 Ozon (O3)
Ozon merupakan polutan sekunder yang merupakan emisi tidak langsung kedalam udara tetapi dibentuk oleh reaksi fotokimia. Ozon merupakan senyawa yang terdiri daripada tiga atom oksigen setiap molekul. Pada suhu dan tekanan biasa ia berbentuk gas biru. Ozon membentuk cairan biru tua pada suhu bawah -112oC, dan cairan biru tua gelap pada suhu di bawah -193oC. Ozon diketahui menyerap radiasi UV-B. Ozon terbentuk di lapisan ozon. Lapisan ozon dapat terkikis oleh klorofluorokarbon (CFC). Ozon terbentuk melalui interaksi cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk satu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer.
Ozon diyakini sebagai bahan beracun dan bahan pencemar biasa. Ozon mempunyai bau yang keras, menusuk hidung. Ozon juga terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus eletrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik.
Ozon merupakan polutan fotokimia yang dibentuk dari senyawa organik volatil, NOx dan CO dengan bantuan radiasi matahari pada panjang gelombang pendek. Ozon dapat masuk kedalam tubuh melalui pernapasan dan dapat menyerang sistem pernapasan karena ozon tidak larut dalam air. Kontaminasi yang akut ke tingkatan ozon yang lebih tinggi dapat menginduksi perubahan pada fungsi paru-paru, peradangan saluran udara dan peningkatan penyakit saluran udara menjadi penyakit yang berhubungan dengan bronkitis

Minggu, 25 Oktober 2009

Mengapa Emas dan Tembaga TIDAK Berwarna Putih Mengkilat?

Pada dasarnya setiap unsur logam memiliki permukaan yang mengkilat. Permukaan mengkilat tersebut umumnya berwarna putih seperti perak atau biasa disebut putih keperakan. Akan tetapi ada pengecualian bagi emas dan tembaga. Emas bukan berwarna putih keperakan melainkan bersifat warna kuning emas sedangkan tembaga adalah logam yang berwarna kemerahan.








Emas yang berlambang Au mempunyai nomor atom 79 yang berarti mempunyai 79 proton pada intinya. Konfigurasi elektron bagi emas adalah [Xe] 4f14 5d10 6s1 sehingga 4f14 5d10 6s1 merupakan susunan elektron terluar dari emas. Warna kuning emas mempunyai keterkaitan dengan susunan elektron tersebut. Warna logam terbentuk berdasarkan transisi elektron diantara ikatan-ikatan energinya. Kemampuan menyerap cahaya pada panjang gelombang untuk menghasilkan warna emas yang khas terjadi karena transisi ikatan d yang melepaskan posisi di ikatan konduksi.






Warna yang terdapat pada emas juga disebabkan oleh frekuensi plasmon emas yang terletak pada julat penglihatan sehingga terjadi pemantulan warna merah dan kuning sedangkan warna biru diserap. Koloid perak mempunyai interaksi yang sama terhadap cahaya, tetapi dalam frekuensi yang lebih pendek, sehingga menyebabkan warna koloid perak menjadi kuning.







Tembaga mempunyai nomor atom 29 dan mempunyai lambang Cu. Konfigurasi elektron tembaga yaitu [Ar]3d10 4s1. Warna tembaga adalah kemerahan karena struktur jalurnya, yaitu ia memantulkan cahaya merah dan jingga dan menyerap frekuensi-frekuensi lain dalam spektrum tampak. Coba bandingkan ciri-ciri optik ini dengan ciri-ciri optik perak, emas.






Tembaga (Cu) memperlihatkan warna kemerahan (merah tembaga), emas (Au) memperlihatkan warna kuning bersinar (kuning keemasan), sedangkan perak (Ag) memperlihatkan warna putih bersinar (putih keperakan). Kebanyakan orang menyebut warna logam tembaga, perak, dan emas yaitu dengan nama logam itu sendiri. Karena memang warna-warna yang diperlihatkan tersebut merupakan warna khas dari logam tembaga, perak, dan emas.Warna Logam






Mari kita perhatikan susunan elektron terluar dari tembaga, perak dan emas. Seperti kita ketahui di atas bahwa susunan elektron terluar tembaga adalah 3d10 4s1, emas adalah 4f14 5d10 6s1 dan perak adalah 4d10 5s1. Susunan elektron ini berkaitan dengan sifat warna merah tembaga, perak, dan kuning emas. Warna logam terbentuk berdasarkan transisi elektron diantara ikatan-ikatan energinya. Kemampuan menyerap cahaya pada panjang gelombang untuk menghasilkan warna yang khas terjadi karena transisi ikatan d yang melepaskan posisi di ikatan konduksi.






Jika orbital -d dari sebuah kompleks (senyawa koordinasi) berpisah menjadi dua kelompok, maka ketika molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, satu atau lebih elektron yang berada dalam orbital tersebut akan meloncat dari orbital-d yang berenergi lebih rendah ke orbital-d yang berenergi lebih tinggi, menghasilkan keadaan atom yang tereksitasi. Perbedaan energi antara atom yang berada dalam keadaan dasar dengan yang berada dalam keadaan tereksitasi sama dengan energi foton yang diserap dan berbanding terbalik dengan gelombang cahaya. Karena hanya gelombang-gelombang cahaya (λ) tertentu saja yang dapat diserap (gelombang yang memiliki energi sama dengan energi eksitasi), maka senyawa-senyawa tersebut akan memperlihatkan warna komplementer (gelombang cahaya yang tidak terserap).

Nama   : Selviana Oktaria S.
NIM     : 07307141019
KIMIA R"07
Dosen   :Prof. AK. Prodjo Santoso. Ph.D








Minggu, 04 Oktober 2009

mengapa langit kita berwarna biru?


Mengapa langit berwarna biru?Saat cuaca cerah di siang hari, kita akan lihat langit berwarna biru. Namun pada sore hari, langit akan berwarna kuning kemerahan. Mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui penyebabnya.Penyebab warna langit ternyata tidak lepas dari pengaruh atmosfir bumi kita ini. Molekul-molekul gas seperti nitrogen, oksigen, argon dan uap air menyebabkan cahaya matahari yang terdiri dari variasi panjang geleombang terabsorbsi. Cahaya yang terabsorbsi ini akan teradiasikan sehingga menghasilkan spektrum warna. Walaupun seluruh panjang gelombang dari cahaya matahari ini terabsorsi, namun warna biru yang memiliki panjang gelombang yang rendah akan terabsorsi lebih banyak dibandingkan warna merah sehingga warna biru ini dominan terlihat oleh mata. Proses ini dinamakan Rayleigh scattering.Rayleigh menjelaskan bahwa cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih kecil akan memiliki intensitas perpendaran yang lebih besar. Karena warna biru memiliki penjang gelombang yang kecil sehingga warna biru akan dominan di langit. Selain itu, perpendaran warna ini juga dipengaruhi oleh jarak sumber cahaya dengan pengamat sehingga pada saat sunset, jarak sumber cahaya akan lebih jauh dan menyebabkan perpendaran efek Rayleigh scattering oleh warna biru ini berkurang. Proses ini dapat terlihat jelas saat matahari terbenam, dimana warna merah akan dominan di garis horizon.